Minggu, 04 Maret 2012

History

ketika banyak orang menghina dan membenciku, ketika banyak hujatan dan makian yang tertuju kepadaku, tidak sedikit teror yang kurasakan, mungkin hanya air mata yang dapat melukiskan perasaanku saat itu, tetapi bagi mereka semua air mata kesedihanku merupakan kebahagiaan yang berarti bagi mereka.
tidak semua hal di sekolah ku ceritakan kepada kedua orang tuaku terutama mengenai keterpurukanku saat itu, bukan karena aku takut tetapi karna aku hanya ingin apa yang aku terima dan aku rasakan biarlah menjadi rasa ku sendiri tanpa memberiakn beban kepada orang lain. tetapi dalam benak mereka aku hanyalah seorang gadis yang pantas untuk dimaki dan dihina walaupun mereka melakukannya tidak secara langsung tetapi dengan cara mereka itulah yang lebih menyakitkan bagiku. saat semua orang tidak ingin mendengar perkataanku, aku bagaikan seorang pesuruh dan pengaturbdengan segala peraturan yang membuat mereka semakin membenci diriku, tetapi semua itu merupakan tanggung jawabku dan kewajibanku. ada perasaan dimana aku ingin berbaur dan berkumpul bersama mereka tetapi rasa benci mereka lebih besar dibanding perasaan kekerabatanku kepada mereka. aku tau mereka melakukan itu karena mereka merasa bahwa aku lebih dari mereka, rasa iri yang tercipta antara kami semua, yang saling ingin menjadi yang terbaik.
dulu aku memang lemah tetapi sekarang bagiku semua cacian, hinaan, dan teroran merupakan pembuktian bagiku bahwa aku lebih baik dan mampu dari mereka.

1 komentar: